15 Game yang Dianggap Berbahaya bagi Anak: Yang Perlu Orang Tua Ketahui
Dunia game online dan offline menawarkan petualangan seru, tantangan strategis, dan cara untuk bersosialisasi. Namun, di balik grafis yang memukau dan gameplay yang menarik, tersembunyi konten dan interaksi yang mungkin tidak sesuai untuk anak-anak. Sebagai orang tua, penting untuk memahami risiko yang melekat pada beberapa game populer.
Berikut adalah 15 game yang sering dianggap berbahaya bagi anak-anak, beserta alasan di balik label tersebut.
1. Grand Theft Auto (GTA) V
Platform: PC, PlayStation, Xbox
Alasan Dianggap Berbahaya:
Seri GTA adalah yang paling sering disebut dalam perdebatan tentang
game dan kekerasan. Game ini memungkinkan pemain melakukan hampir semua
tindak kriminal, termasuk pencurian, pembunuhan, penyiksaan, dan
eksploitasi seksual. Bahasa yang kasar, penggunaan narkoba, dan konten
dewasa lainnya sangatlah eksplisit. Game ini jelas ditujukan untuk
pemain dewasa dan sama sekali tidak cocok untuk anak-anak.
2. Mobile Legends: Bang Bang / Arena of Valor
Platform: Mobile, PC
Alasan Dianggap Berbahaya: Meskipun gameplay intinya adalah strategi tim, bahaya terbesarnya terletak pada interaksi online yang toxic. Anak-anak sering terkena umpatan, cacian, dan bullying dari pemain lain (yang dikenal sebagai toxic players). Selain itu, model "gacha" untuk skin hero dapat mendorong kebiasaan kecanduan belanja mikro (microtransactions) yang menghabiskan uang tanpa disadari.
3. PUBG: Battlegrounds / Free Fire
Platform: Mobile, PC, Console
Alasan Dianggap Berbahaya: Game battle royale
ini berpusat pada pertempuran hingga hanya satu tim/individu yang
tersisa. Kekerasan dengan senjata api adalah mekanik utama game. Seperti
MLBB, interaksi online dengan pemain asing berisiko mempertemukan anak
dengan bahasa dan perilaku yang tidak pantas. Kecanduan untuk terus
menerus "ayo main satu lagi" juga dapat mengganggu waktu belajar dan
istirahat.
4. Roblox
Platform: PC, Mobile, Xbox
Alasan Dianggap Berbahaya: Tunggu dulu, bukankah Roblox untuk anak-anak?
Inilah yang sering membingungkan. Roblox adalah platform yang berisi
jutaan game mini buatan pengguna. Meskipun banyak game yang edukatif dan
kreatif, platform yang terbuka ini juga memungkinkan adanya game dengan
konten horor, kekerasan, atau bahkan "kencan" virtual (condo games). Interaksi chat dengan orang asing adalah risiko terbesar, karena predator bisa menyamar sebagai anak-anak.
5. Call of Duty (Seri Modern Warfare/Warzone)
Platform: PC, PlayStation, Xbox
Alasan Dianggap Berbahaya:
Seri game tembak-tembakan ini sangat realistis dan intens. Adegan
perangnya sangat grafis, dengan darah dan kekerasan yang nyata. Mode
online-nya melibatkan komunikasi dengan pemain dari seluruh dunia, yang
sering kali diwarnai dengan kata-kata kasar dan agresif. Ratingnya yang
mature (17+) sering diabaikan.
6. Mortal Kombat 11
Platform: PC, PlayStation, Xbox, Nintendo Switch
Alasan Dianggap Berbahaya: Game ini adalah ikon dari genre fighting
dengan tingkat kekerasan yang ekstrem. Fitur "Fatality" yang memamerkan
cara-cara brutal dan sangat detail untuk menghabisi lawan adalah konten
utamanya. Adegan seperti mencabik organ tubuh, memenggal kepala, dan
mematahkan tulang dapat sangat mengganggu dan menakutkan bagi anak.
7. Until Dawn / The Quarry
Platform: PlayStation, PC, Xbox
Alasan Dianggap Berbahaya:
Game horor interaktif ini penuh dengan ketegangan, jumpscare, adegan
kekerasan berdarah, dan tema dewasa. Ceritanya sering melibatkan
kematian karakter dengan cara yang mengerikan. Konten ini dapat
menyebabkan mimpi buruk, kecemasan, dan ketakutan yang berkepanjangan
pada anak.
8. Five Nights at Freddy's (FNAF)
Platform: PC, Mobile, Console
Alasan Dianggap Berbahaya:
Meski tampak seperti game animasi yang "tidak seram", FNAF adalah game
horor psikologis. Konsepnya yang menegangkan—diteror oleh animatronik
yang menyeramkan di tempat gelap—dapat menimbulkan trauma dan ketakutan,
terutama pada anak yang mudah cemas atau masih kecil.
9. Fortnite
Platform: PC, Mobile, Console
Alasan Dianggap Berbahaya: Sama seperti PUBG, Fortnite adalah game battle royale.
Meski gaya grafisnya kartun dan kurang realistis, inti permainannya
tetap tentang "membunuh" pemain lain. Risiko terbesar adalah interaksi sosial online
dengan orang asing melalui chat suara dan teks. Event konser dan
kolaborasi besar-besaran juga membuat anak sangat terpikat dan sulit
berhenti.
10. SCP - Containment Breach (dan game SCP lainnya)
Platform: PC
Alasan Dianggap Berbahaya:
Game horor yang berdasarkan pada cerita creepypasta internet tentang
fondasi fiksi yang menampung monster supernatural. Game ini sangat
menakutkan, penuh dengan jumpscare, dan menampilkan makhluk-makhluk
dengan desain yang mengerikan. Kontennya tidak diawasi dan tidak
dirating untuk anak-anak.
11. Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO)
Platform: PC
Alasan Dianggap Berbahaya: Sebagai game tembak-tembakan kompetitif terkemuka, CS:GO
melibatkan kekerasan senjata yang realistis. Komunitas onlinenya
terkenal sangat kompetitif dan toxic, penuh dengan kata-kata kotor dan
perilaku tidak sportif. Selain itu, sistem loot box (kunci dan kotak) dapat memicu kebiasaan judi mikro.
12. Dark Souls / Elden Ring
Platform: PC, PlayStation, Xbox
Alasan Dianggap Berbahaya:
Meski diakui sebagai game dengan gameplay dan cerita yang brilian, seri
game ini sangat sulit dan penuh dengan tema dewasa yang gelap, termasuk
depresi, keputusasaan, monster yang mengerikan, dan kekerasan yang
intens. Tingkat kesulitannya yang ekstrem dapat menyebabkan frustrasi
dan kemarahan yang luar biasa pada pemain muda.
13. Diablo IV
Platform: PC, PlayStation, Xbox
Alasan Dianggap Berbahaya: Game dungeon crawler ini berlatar dunia gelap dan suram (dark fantasy).
Kekerasan sangatlah grafis—darah berceceran, organ tubuh
berterbangan—dan dihiasi dengan setan, iblis, serta tema okultisme yang
kuat. Ceritanya kompleks dan penuh dengan konten yang ditujukan untuk
pemain dewasa.
14. Minecraft (Mode Multiplayer Publik)
Platform: Segala Platform
Alasan Dianggap Berbahaya: Sekali lagi, bukankah Minecraft game edukasi? Ya, jika dimainkan secara solo atau dengan keluarga. Bahayanya muncul saat anak bergabung dengan server multiplayer publik.
Di sini, mereka dapat berinteraksi dengan orang asing yang mungkin
mengajarkan bahasa kasar, mengarahkan pada konten tidak pantas, atau
bahkan mencoba melakukan penipuan (scam) untuk mencuri akun.
15. Doki Doki Literature Club!
Platform: PC, PlayStation, Xbox, Nintendo Switch
Alasan Dianggap Berbahaya: Game ini terlihat seperti visual novel anime yang manis dan romantis. Namun, sebenarnya ini adalah game horor psikologis
yang mengandung konten mengganggu yang sangat ekstrem, termasuk
gambaran bunuh diri yang eksplisit, depresi berat, psikosis, dan
meta-narasi yang memecah dinding keempat. Peringatan "bukan untuk
anak-anak dan orang yang mudah tersinggung" di awal game sangatlah
serius.
Kesimpulan dan Saran untuk Orang Tua
Daftar di atas bukan untuk melabeli semua game sebagai jahat, tetapi untuk membuka wawasan tentang konten yang mungkin dihadapi anak. Larangan mutlak seringkali tidak efektif. Sebaliknya, orang tua disarankan untuk:
Cek Rating Game: Selalu perhatikan rating ESRB (Amerika), PEGI (Eropa), atau GRAC (Indonesia) pada kemasan atau di toko digital. Rating ini memberikan panduan usia yang jelas.
Komunikasi Terbuka: Bicaralah dengan anak tentang game yang mereka mainkan. Tanyakan mengapa mereka menyukainya dan apakah mereka merasa tidak nyaman dengan sesuatu di dalam game.
Gunakan Fitur Parental Control: Hampir semua konsol (PlayStation, Xbox, Nintendo Switch) dan platform (Steam, Epic Games) memiliki fitur parental control yang kuat untuk membatasi waktu bermain, pembelian, dan interaksi sosial.
Main Bersama: Cobalah main game bersama anak. Ini adalah cara terbaik untuk memahami konten game sekaligus menjalin ikatan dengan mereka.
Ajarkan Literasi Digital: Edukasi anak untuk tidak pernah membagikan informasi pribadi, tidak merespon orang asing yang mencurigakan, dan cara memblokir/melaporkan pemain yang toxic.
Dengan pendekatan yang waspada namun bijak, orang tua dapat membantu anak menikmati hobi gaming mereka dengan aman dan bertanggung jawab.